Tag: Fiksi
Menyambut Malaikat
Oleh : Maman El Hakiem Buku-buku itu tampak berdebu. Meskipun tertata rapi di lemari,tetapi sampulnya banyak yang kusam. Mencoba menulis lagi di temaram malam. Baru saja ada pemadaman aliran listrik. Beruntung, masih ada lilin yang bisa kunyalakan. Di l...
Sopir, Staf Sopir, & Pemujanya (Sebuah Cerita Mikro)
© Doni Riw Seorang sopir, yang sebenarnya tak terlalu gesit menyopir, sedang mengendarai bus bobrok dengan ugal-ugalan. Srempet sana srempet sini sampai bodi bus penyok di mana-mana.
Bait Asa - Bab 2
Oleh: Jahar Haiba | Instagram @jaharhaiba.id Bab 2 – Pertanyaan Rekayasa "Luar biasa ya penjelasan dari Ustazah Safira," ungkap host penuh semangat.
Bait Asa - Bab 1
Oleh: Jahar Haiba | Instagram @jaharhaiba.id Bab 1 - Gema, Sang Mata-Mata "Sudah Mas, terima kasih ya," Gema menyerahkan pulpen yang dia pegang.
Salah Viana | Part 25
Lupakan tentang ustadz Hafidz yang telah menjengukku. Penting bagiku untuk memulai dan menata hidup, agar tidak jalan ditempat. Tentunya aku punya cita-cita yang sepantasnya aku raih.
Salah Viana | Part 24
Tanpa terasa sudah memasuki tahun ke tiga, aku menjadi penghuni lapas ini. Mbak Maryam belum satu kali pun menengokku.
Salah Viana | Part 23
Aku mulai ikut beberapa keterampilan, semua kuikuti sesuai dengan minatku, mulai dari belajar memasak, membuat kue dan menghiasnya, menjahit pakaian, melukis, merias pengantin, juga belajar bahasa Inggris.
Salah Viana | Part 22
Benar-benar aku tertidur lelap. Dan terbangun ketika adzan subuh berkumandang.
Salah Viana | Part 21
Aku tersadar ketika aku terbaring di bangsal rumah sakit LAPAS. Aku bangun dalam keadaan babak belur, tubuhku penuh lebam, wajahku bengkak karena dihajar Merry, bibiku pecah berdarah.
Salah Viana | Part 20
Semenjak dipindahkan ke LAPAS ini Dr Maryam, belum pernah menengokku. Aku maklum dengan jarak yang sangat jauh dari desa tempat tinggal kami. Jarak tempuh biasa bisa memakan waktu lebih dari dua belas jam.
Salah Viana | Part 19
LAPAS baru ini tidak lebih baik dari RUTAN kemarin. Hidup yang lebih keras sudah menanti didepan mata.
Salah Viana | Part 18
Keputusan hakim telah dijatuhkan, setelah beberapakali mengikuti sidang. Aku dibantu oleh pengacara, teman dari Dr Maryam dan Ustadz Hafiz.
Salah Viana | Part 17
Sayup-sayup kudengar suara orang memanggil namaku dan terus menerus menyebut asma Allah. Suara itu terasa samar dan jauh sekali, namun lama kelamaan suara itu semakin jelas dan berada jelas ditelingaku. Kubuka mata perlahan namun sakit kepala hebat kembal...
Salah Viana | Part 16
Kesehatanku sedikit membaik. Semakin aku giat membaca buku doa-doa itu semakin aku mèrasakan ketenangan, ada beberapa yang telah kuhafal termasuk doa pagi dan petang. Tak kubiarkan diriku berdiam tanpa berzikir kepada Allah. Ketentraman semakin merasuk ka...
Salah Viana | Part 15
Di tengah sakit yang kuderita, tiba-tiba dua orng polisi mendekatiku dan menanyakan identitasku. Polisi tersebut telah lama mencariku, karena Bayu, dia mencurigai aku sebagai orang bertanggung jawab atas hilangnya Boy.