Lahir dan Tumbuhnya Sang Penakhluk
-
Oleh: Maman El Hakiem Tak habis pikir Berputar-putar mencari alasan Orang antri berjam-jam Di gerai makanan cepat saji Hanya untuk membeli meal Kemasan selebritis
Oleh : Yuli Halimah Ada masa lalu Jika diingat begitu menyakitkan Ada masa lalu Jika diikhlaskan lalu diambil pelajaran Sungguh meyakinkan masa depan
Oleh : Nalita Jangan sakit hati jika kenyataan tidak sesuai keinginan Jangan dahulukan amarah, jika persoalan hilang timbul tak tentu arah Jangan pula pupus arang, jika belum bertemu solusi nan tuntaskan Terus saja iktiar dengan jalan kebaikan
Oleh: Maman El Hakiem Aku tahu warna birumu Pantulan dari langit Ombak pantai yang menepi
Oleh: Maman El Hakiem Tanpa kau sentuh daunnya Embun itu akan jatuh pada waktunya Mengeja makna sisa usia Akan menepi pada titik mangsa Saat nisan menjadi saksinya
Oleh: Maman El Hakiem Saat bumi kesabaranmu Tertutupi cahaya kebenaran Kegelapan telah berkecamuk Mengantarkan dendam Maka, beristighfarlah! Masih ada waktu meraih ampunan-Nya
Oleh : Nalita Lantunan takbir berkumandang Bahagia saudaraku bersahutan Ceria sambut kemenangan Tangan-tangan suci bermaafan
Oleh: Kamila Khairani Sastrawan, Pendidik Generasi dan Member Akademi Menulis Kreatif Ada cinta yang terpaksa tuk dilupakan Ada rindu yang harus direnggut terelakkan Dan ada kasih sayang yang mesti dikuburkan Berusaha agar semua tak lagi dimunculkan
Oleh: Maman El Hakiem Berbahagialah... Bukankah ini hari raya? Tidak, aku tak mau keluar rumah Karena wabah?
Oleh: Kamila Khairani Di jalan sempit itu Untuk yang terakhir kalinya Bahkan aku tak sanggup mengingat Pun begitu pula dengan memoriku
Oleh: Puji Untary Sukacita hati menyambutmu Alhamdulillah pertemuanku denganmu Hadirmu bawakan berkah dan Rahmat Pahala dan ampunan datang bersama taubat
Oleh: Amnina el Humaira Ahlan wa sahlan ya Ramadan Tamu agung yang teramat dirindu Sebelas bulan menanti hadirmu Ceriakan kembali hati yang sendu Tak sabar rasanya ingin segera bertemu
Oleh: Maman El Hakiem Di antara runtuhan bangunan, masih terdengar rintih seorang bocah mungil. Suara itu kian terdengar, begitu kusingkap beberapa bongkahan sisa bangunan.
Oleh: Maman El Hakiem Ada kisah buliran padi Kuambil remah yang tersisa Amat sayang untuk dibuang
Oleh: Maman El Hakiem Langit yang sama masih menaungi rumah masa kecilku. Kampung halaman yang telah bertahun-tahun ditinggal.
Oleh: Maman El Hakiem Pikiranmu masih menyimpan dendam Membakar jiwamu Menghanguskan rajutan