Sebuah Pelajaran Berharga
-
Oleh: Kamila Khairani Penulis, Sastrawan, Pendidik Generasi dan Member AMK Part 1 Langit begitu mendung seakan ingin memuntahkan beban berat yang dikandungnya. Kedinginan telah menjalari setiap inci tubuh bahkan telah merasuk hingga ke tulang.
Oleh: Ainul Mizan Musim kemarau belumlah tiba. Tapi suasana panas semakin hari semakin menjadi. Betul, saat ini masih musim penghujan. Tidak perlu kuatir kekurangan air bersih.
Oleh: Maman El Hakiem Raflesia Arnoldi itu bukan kutukan dewa. Namanya tetap bunga, meskipun tidak harum seperti Melati. Bau menyengat saat mekar tidak perlu dicibir. Karena setiap makhluk yang diciptakan Allah SWT kehadirannya memberikan pelajaran.
Oleh : Dira Khairunna Latifa M Siswa Kelas 2 SDIT Al-Madaniyah Di suatu pulau terpencil, hiduplah binatang laut yaitu ikan dan penyu. Mereka sedang berenang di laut mereka mempunyai teman baru namanya siput. Mereka senang karena bertambah teman lagi. Mer...
Oleh: Dira Khairunna Latifa M Siswa Kelas 2 SDIT Al-Madaniyah Hari ini Dira memulai pagi dengan semangat. Seperti biasa Ayah membangunkan untuk Salat Shubuh. Dira tidak merasa berat, karena sudah dibiasakan dari dulu.
Oleh: Nafisa dan Najma Jujur aku gak sependapat, dengan ungkapan, siapa yang menanam, dia akan mengetam. Lah...ini lagi makan kurma, padahal aku tidak pernah menanamnya.
Oleh: Dira Khairunna Latifa M Siswa SD IT Al-Madaniyah Di suatu kota, di Samuda ada seorang putri yang sholehah bernama Latifa. Ternyata Latifa itu artinya lemah lembut, jadi Ia ingin menjadi seperti arti namanya.
Gerobak tua tersebut adalah harta satu-satunya peninggalan sang suami yang berprofesi sebagai pemulung. Malangnya, kini sang ibu harus sendirian berjuang keras untuk menghidupi dua anaknya yang selalu dibawa kemanapun ia pergi.
Si Pemimpin Kafilah akhirnya bekerja keras menyembuhkan Wazir Raja. Ternyata penyakit itu adalah penyakit yang sangat mematikan dan belum ada obatnya. Dia bekerja keras mengumpulkan berbagai tanaman herbal yang di kenal mujarab.
Oleh: Ummu Yaya Pagi ini, setelah bersih - bersih rumah dan mandi, aku asyik menikmati segelas teh dan beberapa potong roti sambil membaca status kawan- kawan dan keluarga di WA. Sampai puluhan status isi temanya hampir sama yaitu covid-19.
© Doni Riw Seorang sopir, yang sebenarnya tak terlalu gesit menyopir, sedang mengendarai bus bobrok dengan ugal-ugalan. Srempet sana srempet sini sampai bodi bus penyok di mana-mana.
Oleh: Tawati Dalam pikiranku, aku hanya ingin hadir di hari kebahagiaannya. Aku memberanikan diri datang ke sana dengan hanya mengendarai sepeda miniku.
Oleh: Doni Riw Jumat, 28 Ramadhan 1451 / 1 Februari 2030. Pukul 11:30 wib.
Oleh: Vikhabie Yolanda Muslim Terkadang apa yang selama ini kita anggap benar, pada hakikatnya sangat jauh dari arti kata benar itu sendiri.
Oleh: Moehammad Ono “Sudah siap belum, Jang...?” tanya Ibu Siti yang sedang membungkus nasi timbel dengan daun pisang dari atas nampan yang masih mengepulkan asap.
Oleh: Intan Ayu Agustin Terik matahari pagi hangat menembus gordyn kamar Jasmine. Perlahan matanya terbuka.