Bait Asa - Bab 2
-
Oleh: Jahar Haiba | Instagram @jaharhaiba.id Bab 2 – Pertanyaan Rekayasa "Luar biasa ya penjelasan dari Ustazah Safira," ungkap host penuh semangat.
Oleh: Jahar Haiba | Instagram @jaharhaiba.id Bab 1 - Gema, Sang Mata-Mata "Sudah Mas, terima kasih ya," Gema menyerahkan pulpen yang dia pegang.
Lupakan tentang ustadz Hafidz yang telah menjengukku. Penting bagiku untuk memulai dan menata hidup, agar tidak jalan ditempat. Tentunya aku punya cita-cita yang sepantasnya aku raih.
Tanpa terasa sudah memasuki tahun ke tiga, aku menjadi penghuni lapas ini. Mbak Maryam belum satu kali pun menengokku.
Aku mulai ikut beberapa keterampilan, semua kuikuti sesuai dengan minatku, mulai dari belajar memasak, membuat kue dan menghiasnya, menjahit pakaian, melukis, merias pengantin, juga belajar bahasa Inggris.
Aku tersadar ketika aku terbaring di bangsal rumah sakit LAPAS. Aku bangun dalam keadaan babak belur, tubuhku penuh lebam, wajahku bengkak karena dihajar Merry, bibiku pecah berdarah.
Semenjak dipindahkan ke LAPAS ini Dr Maryam, belum pernah menengokku. Aku maklum dengan jarak yang sangat jauh dari desa tempat tinggal kami. Jarak tempuh biasa bisa memakan waktu lebih dari dua belas jam.
LAPAS baru ini tidak lebih baik dari RUTAN kemarin. Hidup yang lebih keras sudah menanti didepan mata.
Keputusan hakim telah dijatuhkan, setelah beberapakali mengikuti sidang. Aku dibantu oleh pengacara, teman dari Dr Maryam dan Ustadz Hafiz.
Sayup-sayup kudengar suara orang memanggil namaku dan terus menerus menyebut asma Allah. Suara itu terasa samar dan jauh sekali, namun lama kelamaan suara itu semakin jelas dan berada jelas ditelingaku. Kubuka mata perlahan namun sakit kepala hebat kembal...
Kesehatanku sedikit membaik. Semakin aku giat membaca buku doa-doa itu semakin aku mèrasakan ketenangan, ada beberapa yang telah kuhafal termasuk doa pagi dan petang. Tak kubiarkan diriku berdiam tanpa berzikir kepada Allah. Ketentraman semakin merasuk ka...
Di tengah sakit yang kuderita, tiba-tiba dua orng polisi mendekatiku dan menanyakan identitasku. Polisi tersebut telah lama mencariku, karena Bayu, dia mencurigai aku sebagai orang bertanggung jawab atas hilangnya Boy.
Oleh: Tachta Rizqi Yuandri - Tahun 2025 - Sagarmatha melihat anak-anaknya bermain ditemani istri-istrinya. Setelah menepati janjinya kepada Khalifah untuk membantu kembali merebut Ibu Kota Negara, ia dihadiahi uang yang luar biasa banyak oleh Khilafah Isl...
Oleh: Tachta Rizqi Yuandri Sagarmatha berjalan angkuh menghadap seorang Jenderal Kafir Harbi. "Jayawijaya, keturunannya, murid-murid terbaiknya, kuda-kuda terbaiknya, telah saya habisi. Sekolah Berkuda Al Karim sudah hancur dan tidak akan mengganggu kita...
Cintaku pada ustadz Hafiz semakin tak terbendung. Namun akupun bagaikan pinggul merindukan rembulan. Rasanya sangat jauh terjangkau, hanya mampu memandang dan tak bisa mengejarnya. Aku bagai mengejar bayangan, tak tersentuh, suaranya hanya mampu bergaung...
Lingkungan baru, suasana baru, teman baru, penampilan baru. Dan suasana hati yang baru. Lingkungan mengubahku dengan luar biasa. Dukungan orang-orang yang menyayangi aku tanpa pamrih, amat terasa.bak Maryam dan suaminya. Ustadz Hafidz memantau perkembang...